Dini hari jam 01.00 keluarga Pak Usman masih terlelap. Namun,
Pak Usman sudah bangun dan bersiap-siap untuk pergi. Perbekalan makanan, minum dan, golok. Ia melihat sejenak anak dan istrinya yang
masih tertidur hendak permisi tapi tak sampai hati mengganggu istirahat mereka.
Pak Usman keluar. Di luar, Pak Dadan teman seprofesinya telah
menunggu di luar. Kita berangkat pak! Ajak Pak Usman pada Pak Dadan.
Pak Usman dan Pak Dadan adalah pedagang bamboo. Berangkat dari
rumah dini hari dan sampai ke kota pada saat matahari terbit. Walau berangkat
pada waktu tidak ada matahari, namun pekerjaan mendorong gerobak bermuatan bamboo
membuat mereka bermandikan keringat katika sampai di pasar kota.
Ketika dipasar, Pak Usman dan Pad Dadan didatangi seorang
bapak berpakaian haji.
“Assalamu ‘alaikum…” kata bapak tersbut menyapa
“Wa’alaikum salam pak haji.” Jawab Pak Usman dan Pak Dadan
berusaha menyenangkan calon pembeli.
“Perlu bamboo pak?” Tanya Pak Usman
“Betul, musholla kami sedang diperbaiki dan memerlukan bamboo
untuk stagger dan reng.”
“Kebetulan pak haji, saya bawa bamboo bagus. Baru dating,
saya menebangnya kemarin. Silahkan dilihat.”
“Oh, baru dating yah?” Memang bapak berangkat jam berapa dari
rumah?” Tanya pak Haji
Sekitar jam satu atau setengah dua, pak haji.” Jawab Pak
Dadan
“Mmm, ngomong-ngomong, bapak-bapak solat subuh dimana?”
Pak Usman dan Pak Dada kaget mendapat pertanyaan ini, mau
berbohong tapi takut.
“ He he, tidak sempat pak haji. Saya takut terlambat dan
didahului oleh orang lain.” Jawab Pak Usman malu-malu.
Pak Haji tersenyum, “Mulai besok, bagaimana jika berangkat
lebih mallam, jadi begitu waktu subuh, bapak-bapak bisa menyempatkan diri untuk
solat sambil istirahat.”
“Baik pak haji.”jawab Pak Usman dan Pak Dadan serempak. “oh
ya, mau beli semua pak haji?”
“Oh iya, hamper lupa. Berapa semuanya?” Tanya Pak Haji.
Setelah sepakat harga, mereka pun langsung mendorong gerobak
manuju musholla yang sedang direnovasi.
Sumber:
http://www.motivasi-islami.com/tidak-sempat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar