Jumat, 20 Maret 2015

Lima Spesies Baru Asal Indonesia


Tak diragukan lagi, Indonesia adalah Negara yang kaya raya. Juga flora dan faunanya. Temuan-temuan baru yang terus menambah daftar kekayaan Indonesia.
Berikut adalah penemuan para peneliti terhadap hewan Indonesia pada tahun 2012 sampai 2014:

1.       Raja Tawon (Megalara garuda)
raja tawon garuda

Pertama kali diteliti pada tahun 2011 oleh Rosichon Ubaidillah dari LIPI danLynn Kimsey dari Universitas California. Hewan ini terdapat di pegunungan Mekongga, Sulawesi. Dinamai Megalara garuda karena melihat symbol Negara Indonesia yakni burung garuda.
Maret 2012, Lynn dan Michael Ohl mengumumkan deskripsi tawon raksasa ini.tawon jantan mempunyai panjang 3,3 cm dengan mulut yang  sangat lebar dan rahang bawah yang sama panjang dengan kaki depannya. Tawon betina lebih kecil, tapi tetap lebih besar dari tawon pada umumnya.

2.       Burung Hantu “Celepuk” Rinjani (Otus jolandae)
burung hantu celepuk rinjani

Burung ini sebenarnya sudah lama diketahui oleh masyarakat setempat. Namun, peneliti menganggap sama seperti burung hantu lainnya. Dan baru disadari perbedaannya oleh Dr. Jolanda Luksenburg pada tahun 2003. Burung diberi nama “jolandae” untuk menghormati penemunya. Otus jolandae juga merupakan spesies endemic burung pertama dari Lombok. Penemuan ini dipublikasikan pada tahun 2013.
Perbedaan spesies ini dengan lainnya adalah pada suara yang lebih halus.

3.       Hiu Berjalan (Hemiscyllum Halmahera)
hiu berjalan halmahera

Hingga Agustus 2013, baru ada Sembilan spesies hiu berjalan yang ditemukan. Enam diantaranya dari wilayah Indonesia. Hemiscyllum Halmahera ditemukan di Halmahera pada tahun 2007 oleh penyelam Inggris bernama Graham Abbot. Pada Juli 2013, spesies ini dipublikasikan di “Journal of Ichtyology”.
Perbedaan dengan spesies lainnya terletak pada pola warnanya, terutama adanya sepasang binntik di bagian bawah kepala.

4.       Tikus Berduri (Halmaheramys bokimekot)
tikus berduri halmahera

Ditemukan oleh tim peneliti LIPI dan Universitas Copenhagen dan dipublikasikan pada September 2013. Tikus ini dikatakan berduri karena bulu-bulunya yang keras.

5.       Burung Sikatan Sulawesi (Muscicapa sodhii)

Pertama ditemukan pada tahun 1997 di pedalaman Sulawesi. Pada awalnya diyakini jenis burung sikatan yang bermigrasi dari Asia Timur. Peneliti gabungan dari Universitas Princenton dan LIPI kembali meneliti pada tahun 2011, 2012 dan 2014 yang kemudian menyimpulkan bahwa jenis spesies ini merupakan spesies yang baru dikenali.














Sumber:

http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3d3dy5nb211ZGEuY29tLzIwMTUvMDMvbGltYS1zcGVzaWVzLWhld2FuLWJhcnUtZGFuLXVuaWstaW5kb25lc2lhLmh0bWw=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar