Tak diragukan lagi, Indonesia adalah Negara yang kaya raya. Juga
flora dan faunanya. Temuan-temuan baru yang terus menambah daftar kekayaan
Indonesia.
Berikut adalah penemuan para peneliti terhadap hewan
Indonesia pada tahun 2012 sampai 2014:
1. Raja Tawon
(Megalara garuda)
![raja tawon garuda](http://3.bp.blogspot.com/-2l8a9O72ZrU/VQjbOB4VYuI/AAAAAAAALWk/S_NmwQJwt9M/s320/raja-tawon-garuda.jpg)
Pertama
kali diteliti pada tahun 2011 oleh Rosichon Ubaidillah dari LIPI danLynn Kimsey
dari Universitas California. Hewan ini terdapat di pegunungan Mekongga,
Sulawesi. Dinamai Megalara garuda karena melihat symbol Negara Indonesia yakni
burung garuda.
Maret 2012,
Lynn dan Michael Ohl mengumumkan deskripsi tawon raksasa ini.tawon jantan
mempunyai panjang 3,3 cm dengan mulut yang
sangat lebar dan rahang bawah yang sama panjang dengan kaki depannya. Tawon
betina lebih kecil, tapi tetap lebih besar dari tawon pada umumnya.
2. Burung Hantu “Celepuk”
Rinjani (Otus jolandae)
![burung hantu celepuk rinjani](http://1.bp.blogspot.com/-tapL5tkJioQ/VQjcSqDH1DI/AAAAAAAALWs/2jtlkIB-H-I/s320/burung-hantu-Celepuk-rinjani.jpg)
Burung ini
sebenarnya sudah lama diketahui oleh masyarakat setempat. Namun, peneliti
menganggap sama seperti burung hantu lainnya. Dan baru disadari perbedaannya
oleh Dr. Jolanda Luksenburg pada tahun 2003. Burung diberi nama “jolandae”
untuk menghormati penemunya. Otus jolandae juga merupakan spesies endemic burung
pertama dari Lombok. Penemuan ini dipublikasikan pada tahun 2013.
Perbedaan
spesies ini dengan lainnya adalah pada suara yang lebih halus.
3. Hiu Berjalan
(Hemiscyllum Halmahera)
![hiu berjalan halmahera](http://1.bp.blogspot.com/-XBp8am_F4wA/VQjc1D_sa2I/AAAAAAAALW0/7nFSOUBNvxY/s320/hiu-berjalan.jpg)
Hingga Agustus
2013, baru ada Sembilan spesies hiu berjalan yang ditemukan. Enam diantaranya
dari wilayah Indonesia. Hemiscyllum Halmahera ditemukan di Halmahera pada tahun
2007 oleh penyelam Inggris bernama Graham Abbot. Pada Juli 2013, spesies ini
dipublikasikan di “Journal of Ichtyology”.
Perbedaan
dengan spesies lainnya terletak pada pola warnanya, terutama adanya sepasang
binntik di bagian bawah kepala.
4. Tikus Berduri
(Halmaheramys bokimekot)
![tikus berduri halmahera](http://2.bp.blogspot.com/-4BVG91Hj7a8/VQjek_5HkTI/AAAAAAAALXA/SUllN_wtwYU/s320/tikus-berjalan-Coendou_speratus-Todo_1.jpg)
Ditemukan
oleh tim peneliti LIPI dan Universitas Copenhagen dan dipublikasikan pada
September 2013. Tikus ini dikatakan berduri karena bulu-bulunya yang keras.
5. Burung
Sikatan Sulawesi (Muscicapa sodhii)
![](http://1.bp.blogspot.com/-v1Gz0e5J5gI/VQjfgSJXTEI/AAAAAAAALXI/pzoZqaeLvGo/s320/burung-sikatan-sulawesi.jpg)
Pertama
ditemukan pada tahun 1997 di pedalaman Sulawesi. Pada awalnya diyakini jenis
burung sikatan yang bermigrasi dari Asia Timur. Peneliti gabungan dari
Universitas Princenton dan LIPI kembali meneliti pada tahun 2011, 2012 dan 2014
yang kemudian menyimpulkan bahwa jenis spesies ini merupakan spesies yang baru
dikenali.
Sumber:
http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3d3dy5nb211ZGEuY29tLzIwMTUvMDMvbGltYS1zcGVzaWVzLWhld2FuLWJhcnUtZGFuLXVuaWstaW5kb25lc2lhLmh0bWw=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar