![](https://virouz007.files.wordpress.com/2010/09/ibu-anak5.jpg?w=100&h=150)
Pada suatu malam, Sue bertengkar
dengan ibunya. Mengikuti amarah, Sue pergi dari rumah tanpa membawa apapun. Saat
berjalan di satu jalan, ia baru sadar jika sama sekali tidak membawa uang. Ketika ia menyusuri jalan itu,
ia melewati sebuah rumah makan dan mencium aroma masakan. Sue lapar, ingin
membeli nasi tapi tak punya uang.
Dipandanginya etalase berisi makanan
menggoda selera. Pemilik rumah makan melihatnya dan segera menyapa:
“Apakah nona ingin memesan sepiring
nasi?” Sapa pemilik rumah makan
“Iya, … .” Sue terkejut mendengar
sapaan pemilik rumah makan.
“Tapi, aku tak punya uang.” Lanjut
Sue malu.
“Tak apa. masuklah. Aku akan member sepiring
nasi.” Kata si pemilik mempersilahkan Sue masuk.
Sue masuk dan duduk disebuah kursi.
Pemilik segera mengambil nasi dan lauk kemudian menyajikannya untuk Sue.
“Silahkan dinikmati, nona.” Kata si
pemilik mempersilahkan.
“Terima kasih.” Jawab Sue.
Segera Sue menikmati hidangan. Sementara
sipemilik rumah makan duduk tak jauh dari Sue. Tak lama kemudian, terlihat Sue
meneteskan air mata.
“Ada apa nona?” Tanya pemilik rumah
makan.
“Tidak ada apa-apa, pak. Aku hanya
terharu.” Jawab Sue sambil mengusap air mata.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal
pun memberiku sepiring nasi. Tapi…, Ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku,
ia mengusirku dari rumah dan berkata kepadaku agar jangan kembali lagi ke
rumah. Bapak seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku
dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri.” Cerita Sue.
Mendengar cerita Sue, pemilik rumah
makan itu menarik nafas dan berkata: “Nona, mengapa kau berfikir seperti itu?
Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu sepiring nasi dank au begitu terharu.
Ibumu telah memasak makanan untukmu saat kau masih kecil sampai saat ini,
mengapa kau tidak berterima kasih padanya? Dan kau malah bertengkar dengannya.?”
Sue terhenyak.
=====
Sumber:
https://virouz007.wordpress.com/2010/09/06/terima-kasih/#more-949
Tidak ada komentar:
Posting Komentar