Dalam kitab Uqalâul Majânîn (Orang-orang Gila yang
Berakal) karya al-Hasan bin Muhammad bin Habib al-Naisaburi, dikisahkan tentang
seorang bernama Bahlul, yang dikenal sebagai orang gila di zaman Abbasiyah saat
khalifah Harun al-Rasyid bertakhta.
…
“Apa engkau memiliki permintaan, wahai Bahlul? Aku akan
penuhi,” tanya sang khalifah.
Bahlul berkata, “Iya, aku punya tiga permintaan. Jika engkau penuhi aku akan berterima kasih padamu.”
“Mintalah,” jawab Harun al-Rasyid.
“Tambahkan umurku.”
“Aku tak mampu.”
“Jagalah aku dari malaikat maut.”
“Aku tak mampu.”
“Masukkan aku ke surga dan jauhkan aku dari api neraka.”
“Aku tak mampu.”
“Ketahuilah, wahai khalifah. Engkau itu dimiliki (seorang hamba), bukan pemilik (Tuhan). Aku tidak butuh kepadamu.”
Bahlul berkata, “Iya, aku punya tiga permintaan. Jika engkau penuhi aku akan berterima kasih padamu.”
“Mintalah,” jawab Harun al-Rasyid.
“Tambahkan umurku.”
“Aku tak mampu.”
“Jagalah aku dari malaikat maut.”
“Aku tak mampu.”
“Masukkan aku ke surga dan jauhkan aku dari api neraka.”
“Aku tak mampu.”
“Ketahuilah, wahai khalifah. Engkau itu dimiliki (seorang hamba), bukan pemilik (Tuhan). Aku tidak butuh kepadamu.”
=====
Sumber:
http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,51-id,58372-lang,id-c,hikmah-t,Tatkala+Si+Bahlul+Sadarkan+Sang+Khalifah-.phpx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar