![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZo404R6kZln1DFN5R7dVyyRztGdu5PLrVAulddkSOWPbRZUZvDONGA4rLcaFpqG5oEsTgOc5qmXSir3krLZ7eBxsCUSo6IijJfAjQlbGNBpewL3I7_4uE71Ex2QQeZLcW0_c9f65p460/s320/Tiga+Lelaki+Soleh+Dalam+Gua.jpg)
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari Muslim dikisahkan,
ada tiga orang pemuda pergi hendak beribadah kepada Allah. Di tengah perjalanan
hujan turun sangat lebat sekali. Lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah
gua.
Tiba-tiba jatuh sebuah batu sangat besar menutupi mulut gua.
Ketiga-tiga pemuda itu akhirnya terkurung dan tidak dapat
keluar. Seorang dari mereka berkata kepada yang lainnya,
“Wahai hamba Allah,
demi Allah, tidak ada yang dapat menyelamatkan kita sekarang ini kecuali Allah
Swt. Barangkali ada amal paling baik yang pernah kita lakukan yang dapat kita
kemukakan kepada-Nya untuk menyelamatkan kita dari musibah ini”.
Salah seorang
dari mereka lalu berkata,
“Ya Allah, saya pernah terpikat kepada seorang
wanita yang sangat cantik. Karena aku memiliki kekuasaan dan kekayaan, lalu aku
bayar wanita itu dengan harga yang dikehendakinya. Ketika kami berdua-duaan dan
aku mempunyai kesempatan untuk berbuat zina, tiba-tiba aku ingat siksa-Mu ya
Allah, lalu aku batalkan niat buruk itu. Ya Allah, seandainya apa yang aku
perbuat itu baik menurut-Mu, tolong geserkan batu besar yang menghalangi mulut
gua ini.”
Selesai pemuda itu berkata-kata, tiba-tiba batu besar yang menutupi
mulut gua itu bergeser sedikit, tetapi mereka belum dapat keluar.
Lalu pemuda
kedua pula berkata,
“Ya Allah, aku pernah menyuruh sekelompok orang bekerja
dengan upah masing-masing setengah dirham. Ketika mereka selesai bekerja, aku
terus membayar upahnya. Tiba-tiba ada salah seorang daripadanya menolak
mengambil upah itu, karena ia merasa melakukan dua pekerjaan sekaligus. Ia
hanya ingin diupah sebanyak satu dirham. Karena tidak setuju dengan kadar
upahnya, orang itu lalu pergi begitu sahaja tanpa mengambil upahnya terlebih
dahulu. Sepeninggal orang itu, aku laburkan uangnya yang setengah dirham itu
sehingga menghasilkan banyak keuntungan. Pada suatu hari orang tadi datang
semula dan meminta upahnya yang setengah dirham itu. Lalu aku berikan kepadanya
10 ribu dirham dari keuntungan uangnya yang setengah dirham dari upahnya
dahulu. Orang tersebut terkejut dan mengatakan: “Jangan kamu hendak bergurau,
upah aku dahulu bukan sebesar ini tetapi hanya setengah dirham”. Lalu aku
jelaskan, bahawa wangnya yang setengah dirham itu telah aku laburkan sehingga
terus bertambah sampai sebanyak ini. Setelah jelas, dia pun mengambilnya dengan
penuh bahagia dan rasa syukur. Ya Allah, Engkau Maha Tahu, aku melakukan itu
semata-mata karena mengharapkan keridhaan-Mu. Ya Allah, jika apa yang aku
lakukan itu baik menurutMu, tolong angkat batu yang menghalangi tempat keluar
kami ini.”
Lalu batu itu bergeser kembali, namun mereka tetap belum dapat
keluar.
Pemuda yang ketiga pula lalu berkata,
“Ya Allah, kedua orang tua ku
sudah sangat tua. Meskipun demikian, aku sangat menyayangi keduanya dan aku
tidak pernah minum atau makan sebelum keduanya minum dan makan. Suatu hari aku
bawakan sebotol air susu untuk keduanya namun mereka sedang tidur dengan lelap.
Aku tidak berani membangunkannya, lalu aku tunggu sehingga keduanya bangun.
Meskipun anakku waktu itu menangis meminta susu itu, namun aku tidak
memberikannya sebelum kedua orang tua aku meminumnya terlebih dahulu. Apabila
kedua orang tua ku bangun, aku terus memberinya minum. Ya Allah, Engkau Maha
Tahu, apa yang aku perbuat itu semata-mata karena mengharap keridhaan-Mu, maka
tolong alihkan batu ini supaya kami dapat keluar”.
Akhirnya batu itu
bergeser kembali dan akhirnya mereka dapat keluar dari gua tersebut dengan
selamat.
(HR.Bukhari dan Muslim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar