Sir Edmund Hillary adalah pendaki gunung tertinggi di dunia, puncak gunung Everest. Dia adalah pendaki pertama gunung tertinggi tersebut. Pada tanggal 29 mei 1953, Sir Edmund Hillary berhasil mendaki puncak Everest dengan ketinggian 29,028 kaki di atas permukaan laut.
Tentu saja Sir Edmund Hillary tidak sendirian. Ia ditemani seorang pemandu pendakian yang disebut sebagai sherpa. Tidak banyak yang tahu nama sherpa ini. Ia bernama Tenzing Norgay. Tenzing tidak setenar Edmund. Padahal peranan Tenzing sangatlah penting sebagai seorang pemandu pendakian. Sebagai seorang pemandu, bukankah ia bisa menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di puncak gunung tertinggi di dunia itu? Bukankah seorang pemandu selalu berada di depan dan kemungkinan ia sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki di puncak tertinggi terjadi?
Ya, itu bisa terjadi. Namun, perhatikanlah ungkapan Tenzing mengenai hal ini:
"Memang betul, seharusnya saya yang menjadi orang pertama menginjakkan kaki di puncak tertinggi itu. Tetapi pada saat tinggal selangkah lagi, saya mempersilakan Edmund untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama yang sampai ke puncak Everest."
Mengapa demikian? Apa yang mmendorong Tenzing melakukan itu?
"Karena hal itu adalah impian Edmund, bukan impian saya. Impian saya hanyalah berhasil mengantar dan membantunya menggapai impiannya."
***
Pesan: Setiap kali kita berhasil meraih cita-cita kita, maka ada orang lain yang turut mengantarkan kita pada keberhasilan itu. Beterimakasihlah dan bersyukurlah.
=====
Ditulis dari buku Smart Teaching, 5 Metode Efektif Lejitkan Prestasi Anak Didik (JB Publisher, 2010)
Gambar disalin dari https://m.tempo.co/read/news/2013/05/16/061480769/es-kian-meleleh-puncak-everest-terlihat-jelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar