![ojek](https://tuk4ngtulis.files.wordpress.com/2015/07/ojek.jpg?w=350&h=246)
Satu hari di tempat parkir ojek ada seorang tukang ojek yang sedang menunggu pelanggan. Beberapa saat menunggu, kemudian datanglah seorang ibu tua.
Ibu tua: "Mas, ojek... ."
Ojek : "Iya bu, kemana?"
Ibu tua: "Ikut saja, nanati saya tunjukin jalannya."
Ojek: "Ok, bu."
Ibu tua naik ke atas sepeda motor, dan segera berangkat. Dalam perjalanan, ibu terus memberi petunjuk arah jalan pada tukang ojek.
Ibu tua: "Mas, belok kiri ... ."
Ojek: "Ok, bu."
Ibu tua: "Kanan, mas... ."
Ojek: "Ok."
Ibu tua: "Lurus mas. Terus belok kanan lagi dan ambil jalan kiri setelahnya. Turun, ada jalan ke kiri. Habis jembatan, belok kanan, ya."
Ojek: "Rumah ibu yang mana?"
Ibu tua: "Masih lurus lagi, mas. Pertigaan belok kanan, ada gang kecil di samping bengkel, itu rumah saya."
Ojek: "Iya, bu."
Akhirnya sampailah mereka ke rumah ibu tua itu.
Ibu tua: "Berapa, mas?"
Tukang ojek diam saja. Ibu tua mengambil uang 5ribu dan memberikan pada tukang ojek. Tiba-tiba tukang ojek terlihat sedih dan menangis.
Ibu tua: "Kenapa, mas? Kurang uangnya, ya? Biar saya tambah 10ribu lagi, ya?"
Tukang ojek malah menangis lebih kencang.
Ibu tua: "Masih kurang, mas? Jangan nangis gitu dong, mas. Ini 50ribu lagi buat mas, langsung pulang aja.
Tukang ojek bertambah kencang tangisnya.
Ibu tua: "Ada apa sih, mas?"
Tukang ojek: "Sebenarnya saya baru kali ini ngojek, bu. Saya lupa jalan pulangnya."
=====
Disalin dari buku Bukab Untuk Dibaca Seri ke-2 (Selaksa Publishing, 2014)
Gambar disalin dari https://tuk4ngtulis.wordpress.com/2015/07/03/polemik-ojek-online-di-indonesia/