Tak sedikit kisah ketika orang
tua mendidik anak untuk menjadi manusia yang mengenal Allah SWT. Penuh warna.
Tingkah bocah yang lucu, mulai dari pengucapan kata yang belum sempurna yang
sering mengundang senyum. Kerewelan dan kemanjaan yang terkadang muncul menguji
kesabaran orang tua dalam mendidik buah hati. Dan pengujian kesabaran itupun
tidak hanya dating dari polah kerewelan dan kemanjaan anak. Ujian kesabaran
orang tua itu juga dating dari rasa keingintahuan anak yang besar sehingga
kemudian memunculkan pertanyan-pertanyaan di luar perkiraan, remeh tapi cukup
membuat dahi orang berkernyit untuk mencari jawaban yang tidak ngasal.
Dalam mendidik anak, apapun yang
ditanya anak, itu semata karena keingintahuan anak yang besar. Sebagai orang
tua yang ingin mendidik anak, orang tua tidak boleh mengabaikan pertanyaan dari
sang anak dan tidak boleh juga menjawab dengan jawaban yang jauh dari
kebenaran. Orang tua harus memberikan jawaban yang benar dengan bahasa yang
dapat dimengerti oleh anak.
Seorang ibu berkisah tentang
putri sulungnya yang berusia lima tahun beberapa bulan. Ketika si sulung sedang
menonton sebuah film animasi yang salah satu adagennya memunculkan tokoh tukang
sihir yang jahat. Si sulung bertanya: “Ummi, mengapa Allah menciptakan orang
jahat?”
Tak mudah menjawab pertanyaan
ini. Namun, orang tua harus tetap menjawab untuk tetap memelihara rasa
keingintahuan sang anak. Dan orang tua harus menjawab dengan benar, jika orang
tua ingin mendidik anak tentang kebenaran.
Umminya menjawab: “Karena Allah
ingin memberi tahu bahwa inilah contoh manusia yang tidak boleh dicontoh.”
Dora The Explorer: Salah satu film animasi anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar