Sewaktu masih dalam masa evaluasi
Kurikulum 2013 (K13).
Ini hanya pendapat dari seorang
yang ingin pendidikan di negeri ini maju. Beberapa hal masukan yang ingin saya
sampaikan kepada orang-orang yang berwenang mengambil keputusan menetapkan
kurikulum pendidikan.
1. Jangan
ada lagi kata “Tinggal Kelas”
Tinggal kelas
bukanlah hal yang baik dalam pendidikan. Ada penderitaan yang berat bagi siswa
yang mengalaminya. Rasa malu akan sangat begitu membebani sehingga dapat
menjadikan siswa tidak percaya diri dengan lingkungan barunya yang semestinya
adalah adik kelas baginya. Factor terbesar penyebab tinggal kelas biasanya
adalah factor ketidakmampuan si siswa untuk menguasai materi pelajaran. Pertanyaannya,
apakah dengan tinggal kelas kemudian dapat menjadikan siswa menguasai materi
pelajaran? Lalu bagaimana jika siswa memang mempunyai kemampuan yang rendah?
Jangan ada lagi
tinggal kelas.
2. Hapus
penggunaan “Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)”
Ketentuan
pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai nilai minimal yang harus
dicapai siswa untuk dapat melanjutkan pada materi berikutnya telah menjadi
beban bagi siswa juga bagi guru. Siswa tidak akan dapat melanjutkan pada
tingkat berikutnya jika tidak dapat menenuhi nilai minimal yang ditetapkan.
Guru menjadi sangat terbebani dengan kejar target nilai minimal dan juga kejar
target harus selesai materi pelajaran yang harus diajarkan. Hasilnya hanya akan
menghasilkan pembelajaran yang berorientasi pada nilai.
3. Jadikalnlah
guru yang menentukan “Lulus/Tidak Lulus”
Kebijakan Ujian
Nasional (UN) dengan nilai minimal yang harus dicapai siswa untuk menjadi lulus
telah menjadikan martabat guru dan sekolah jatuh. Bukan rahasia lagi ketika UN,
siswa mendapat kunci jawaban dari guru. Ini bukan hanya sekedar guru yang malu
jika siswanya tidak lulus, tapi lebih dari itu, ada pihak yang juga merasa malu
jika tingkat kelulusan siswa rendah sehingga kemudian pihak itu meminjam tangan sekolah dan guru untuk
memberi kunci jawaban. So, jadikanlah wewenang untuk menyatakan lulus/tidak
lulus itu ada pada pihak guru atau sekolah, orang yang mendidik siswa selama
bertahun-tahun, bukan orang yang sama sekali tidak pernah mendidiknya. Ya…,
seperti kata lagu, guru yang mendidik dan mengajari tapi orang lain yang
menyatakan lulus/tidak lulus, sakitnya tuh… di sini… .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar