Sabtu, 29 November 2014

HANYA SEKEDAR MASUKAN UNTUK YANG SEDANG EVALUASI KURIKULUM PENDIDIKAN


Sewaktu masih dalam masa evaluasi Kurikulum 2013 (K13).
Ini hanya pendapat dari seorang yang ingin pendidikan di negeri ini maju. Beberapa hal masukan yang ingin saya sampaikan kepada orang-orang yang berwenang mengambil keputusan menetapkan kurikulum pendidikan.
1.       Jangan ada lagi kata “Tinggal Kelas”
Tinggal kelas bukanlah hal yang baik dalam pendidikan. Ada penderitaan yang berat bagi siswa yang mengalaminya. Rasa malu akan sangat begitu membebani sehingga dapat menjadikan siswa tidak percaya diri dengan lingkungan barunya yang semestinya adalah adik kelas baginya. Factor terbesar penyebab tinggal kelas biasanya adalah factor ketidakmampuan si siswa untuk menguasai materi pelajaran. Pertanyaannya, apakah dengan tinggal kelas kemudian dapat menjadikan siswa menguasai materi pelajaran? Lalu bagaimana jika siswa memang mempunyai kemampuan yang rendah?
Jangan ada lagi tinggal kelas.

2.       Hapus penggunaan “Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)”
Ketentuan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai nilai minimal yang harus dicapai siswa untuk dapat melanjutkan pada materi berikutnya telah menjadi beban bagi siswa juga bagi guru. Siswa tidak akan dapat melanjutkan pada tingkat berikutnya jika tidak dapat menenuhi nilai minimal yang ditetapkan. Guru menjadi sangat terbebani dengan kejar target nilai minimal dan juga kejar target harus selesai materi pelajaran yang harus diajarkan. Hasilnya hanya akan menghasilkan pembelajaran yang berorientasi pada nilai.

3.       Jadikalnlah guru yang menentukan “Lulus/Tidak Lulus”
Kebijakan Ujian Nasional (UN) dengan nilai minimal yang harus dicapai siswa untuk menjadi lulus telah menjadikan martabat guru dan sekolah jatuh. Bukan rahasia lagi ketika UN, siswa mendapat kunci jawaban dari guru. Ini bukan hanya sekedar guru yang malu jika siswanya tidak lulus, tapi lebih dari itu, ada pihak yang juga merasa malu jika tingkat kelulusan siswa rendah sehingga kemudian pihak itu meminjam tangan sekolah dan guru untuk memberi kunci jawaban. So, jadikanlah wewenang untuk menyatakan lulus/tidak lulus itu ada pada pihak guru atau sekolah, orang yang mendidik siswa selama bertahun-tahun, bukan orang yang sama sekali tidak pernah mendidiknya. Ya…, seperti kata lagu, guru yang mendidik dan mengajari tapi orang lain yang menyatakan lulus/tidak lulus, sakitnya tuh… di sini… .


Semoga bisa dibaca oleh pihak yang berwenang untuk mengambil keputusan terhadap hasil  evaluasi kurikulum pendidikan tahun 2013. Pada pembaca yang punya link dengan mereka, mohon bantu share. Terima kasih.